Sistem Hormon Manusia
Sistem Endokrin |
A) Hipofisis (Pituitary)
Kelenjar hipofisis atau
pituitari berbobot sekitar 0,5 gram, berukuran sekitar 10 X 13 X 6 mm.
Walaupun amat kecil dan ringan, hipofisis berperan sangat penting dalam
mengatur kerja hormon-hormon yang lain. Karena mengatur kerja
hormon-hormon lain inilah, maka hipofisis disebut sebagai master gland atau kelenjar induk. Terdapat beberapa macam hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis, antara lain :
1. Hormon petumbuhan, disebut pula somatotropin yang berfungsi mengatur pertumbuhan tubuh. Hormon ini bekerja sama dengan hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid.
2. Hormon perangsang pertumbuhan sel telur maupun sperma yang disebut gonadotropin
3. Hormon TSH (Thyroid Stimulating Hormon), yang bertugas mengatur kegiatan kelenjar gondok.
4. Hormon ACTH (Adreno Cortico Tropic Hormon), yang bertugas mengatur kegiatan kelenjar anak ginjal.
5. Hormon pengatur pengeluaran air seni, yang disebut vassopresin.
6. Hormon yang mempengaruhi dinding otot rahim pada wanita menjelang proses persalinan, yang disebut hormon oksitosin .
7. Hormon yang mempengaruhi produksi air susu ibu, yang disebut prolaktin.
Hormon yang dihasilkan yaitu tiroksin dan berfungsi mengatur pertumbuhan dan metabolisme. Letak kelenjar di sekitar jakun. Bila
hormon yang dihasilkannya terlalu banyak, maka seseorang akan mengalami
peningkatan metabolisme yang ditandai dengan badan kurus, mata melotot
dan disertai gemetar pada tangan yang disebut tremor. Bila pada
masa anak-anak, kelenjar tidak cukup menghasilkan hormon tersebut, maka
akan terjadi kekerdilan. Kekurangan hormon tiroid disebabkan oleh air
minum yang kurang mengandung yodium.
C. Kelenjar anak gondok (kelenjar paratiroid)
Terletak di dekat kelenjar gondok. Hormon yang dihasilkan yaitu parathormon dengan fungsi mempertahankan kadar kalsium dan fosfor dalam darah.
D. Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal)
Terletak menempel pada bagian atas ginjal. Bagian kulit
menghasilkan kortison yang berfungsi mengatur metabolisme dan mengatur
keseimbangan air dan garam. Sedang bagian sumsum (medulla) menghasilan adrenalin
(epinefrin) yang berfungsi mempengaruhi denyut jantung, mengatur
otot-otot kandung kencing juga mengatur kadar gula darah dengan cara
mengubah glikogen menjadi glukosa.
E. Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas bagian pulau-pulau Langerhans
menghasilkan hormon insulin. Fungsi hormon ini mengatur kadar gula darah
dengan cara mengubah glukosa menjadi glikogen. Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon.
Kerja ke dua macam hormon tersebut berlawanan. Insulin bertugas
mengatur kadar gula darah dengan cara menyimpannya sebagai glikogen yang
disimpan di otot, sedangkan glukagon bertugas mengatur pengubahan
glikogen menjadi glukosa. Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan
penyakit kencing manis atau diabetes mellitus.
F. Kelenjar kelamin
1) Kelenjar kelamin laki-laki, disebut testis danhormon yang dihasilkan disebut testosteron. Hormon ini berfungsi mengatur timbulnya sifat khusus pada laki-laki. Sifat tersebut disebut sifat kelamin sekunder laki-laki yang ditandai dengan bentuk dada bidang, adanya cambang, kumis dan suara membesar.
2) Kelenjar kelamin wanita, adalah ovarium yang menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Hormon estrogen berfungsi mengatur timbulnya sifat khas pada wanita seperti adanya buah dada, pinggul besar, dan suara lembut. Sifat-sifat itu disebut sifat kelamin sekunder wanita. Hormon progesteron berfungsi mempersiapkan kehamilan.
G. Kelainan Hormon
no
|
Nama kelainan
|
Penyebab
|
akibat
|
A
|
Diabetes melitus
|
Kekurangan hormon insulin,
|
urine banyak mengandung gula
|
B
|
gigantisme
|
Kelebihan somatro tropin atau tiroksin,
|
tumbuh seperti raksasa
|
C
|
kretinisme
|
Kekurangan somatro tropin atau tiroksin,
|
tumbuh kerdil
|
D
|
Kejang otot
|
Kekurangan parathormon
|
Kalsium darah turun, terjadi kontraksi otot berlebihan
|
E
|
Tulang rapuh
|
Kelebihan parathormon
|
Kalsium darah meningkat, tulang mudah retak dan patah
|