RESISTOR
Fungsi Resistor
Fungsi dari resistor sendiri adalah sebagai penghambat/penahan arus sementara sebelum arus tersebut diproses dan di teruskan ke komponen-komponen lainnya dalam rangkaian unit elektronika, selain sebagai penahan arus sementara, resistor juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai pembagi arus, penurun tegangan dan pembagi tegangan, dan juga dapat menghambat arus listrik yang berjenis positif.
Resistor Tetap (Fixed Resistro)
Resistor Tidak Tetap (Variable Resistro)Fungsi dari resistor sendiri adalah sebagai penghambat/penahan arus sementara sebelum arus tersebut diproses dan di teruskan ke komponen-komponen lainnya dalam rangkaian unit elektronika, selain sebagai penahan arus sementara, resistor juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai pembagi arus, penurun tegangan dan pembagi tegangan, dan juga dapat menghambat arus listrik yang berjenis positif.
.Satuan Resistor adalah Ohm (Ω).
Ukuran lainnya adalah Watt.
1 Mega Ohm (MΩ) = 1.000 Kilo Ohm (KΩ).
1 Kilo Ohm (KΩ) = 1.000 Ohm (Ω).
Resistor memiliki gelang warna yang merupakan kode ukuran dari resistor tersebut.Ada beberapa jenis resistor yaitu:Resistor Tetap (Fixed Resistro)
- Resistro Kawat.
- Resistor Batang Karbon (arang).
- Resistor Keramik.
- Resistor Film Karbon.
- Resistor Film Metal.
- Potensiometer.
- Trimmer Potensio (Trimpot).
- NTC (Negative Temperatur Coefficient) : semakin panas hambatannya semakin kecil.
- PTC (Positive Temperatur Coefficient) : semakin panas hambatannya semakin besar.
- LDR (Light Dependence Resistor) : bila terkena cahaya maka hambatan akan mengecil
Contoh gambar/jenis komponen resistor
sumber gambar : komponenelektronika.biz
Contoh gambar/sombol komponen resistor
Resistor Tetap (Fixed Resistor)
1. Resistor Kawat
Resistor kawat merupakan jenis resistor tetap (fixed resistor), resistor jenis ini pertama kalinya di pergunakan ketika masih menggunakan tabung hampa di saat merangkai unit elektronoka. Bentuk dari resistor kawat bermacam-macam ukuran, karena resistor jenis kawat mempunyai daya resistansi yang cukup tinggi sehingga tahan terhadap panas, dan biasanya sering dipergunakan ketika kita merangkai unit power, hingga sekarang yang dipakai adalah resistor yang dalamnya berupa kawat yang dililitkan pada bahan keramik dan luarnya dilapisi bahan semen. Berikut contoh pola resistor kawat.
Resistor kawat merupakan jenis resistor tetap (fixed resistor), resistor jenis ini pertama kalinya di pergunakan ketika masih menggunakan tabung hampa di saat merangkai unit elektronoka. Bentuk dari resistor kawat bermacam-macam ukuran, karena resistor jenis kawat mempunyai daya resistansi yang cukup tinggi sehingga tahan terhadap panas, dan biasanya sering dipergunakan ketika kita merangkai unit power, hingga sekarang yang dipakai adalah resistor yang dalamnya berupa kawat yang dililitkan pada bahan keramik dan luarnya dilapisi bahan semen. Berikut contoh pola resistor kawat.
Gambar pola resistor kawat
Resistor kawat memiliki reting daya dengan ukuran 1 watt, 2 watt, 5 watt dan 10 watt.
2. Resistor Batang Karbon
Resistor jenis ini bahannya yang diminan berupa karbon berbentuk kasar yang selanjutnya dikasih lilitan kawat dan tanda dengan kode warna berupa gelang. supaya kita dapat membaca dari nilai resistor jenis ini kita bisa melihat tabel warna atau tabel kode warna resisor. Resisto batang karbon saat ini jarang digunakan dalam rangkain unit elektronika, Resistor jenis ini termasuk generasi kedua setelah Resistor kawat. berikut contoh gambar resistor batang karbon.
2. Resistor Batang Karbon
Resistor jenis ini bahannya yang diminan berupa karbon berbentuk kasar yang selanjutnya dikasih lilitan kawat dan tanda dengan kode warna berupa gelang. supaya kita dapat membaca dari nilai resistor jenis ini kita bisa melihat tabel warna atau tabel kode warna resisor. Resisto batang karbon saat ini jarang digunakan dalam rangkain unit elektronika, Resistor jenis ini termasuk generasi kedua setelah Resistor kawat. berikut contoh gambar resistor batang karbon.
Contoh gambar/bentuk Resistor Batang Karbon
3. Resistor Keramik
Resistor yang ini sangat digemari dan diminati oleh para pecinta elektro
dalam pemasangan rangkaian elektronika, karena selain bahannya terbuat
dari keramik atau porselin berlapiskan kaca tipis, resistor keramik
memiliki daya resistansi yang sangat tinggi sehingga tahan terhadap
panas. Rating yang dimuliki oleh Resistor keramik sebesar 1/4 Watt, 1/2
Watt, 1 Watt dan 2 Watt. Untuk mengetahui nilai dari resistor tersebut
kita hanya perlu melihat angka yang tertera dalam resistro keramik
tersebut, hal tersebut beda dengan resistor yang memiliki kode warna
yang tentunya dituntut harus hafal nilai kode warna tersebut. Misal
dalam resistor keramik tersebut terdapat angka 102 maka nilai resistor 1
Kilo Ohm, kalau 103 maka nilai resistor 10 Kilo Ohm dan begitu
seterusnya.
Contoh gambar Resistor Keramik
Contoh menentukan nilai Resistor Keramik
4. Resistor Film Karbon
Dengan seiringnya perkembangan terknologi kususnya dibidang elektronika maka terbentuklah resistor film karbon
yang merupakan revolusi dari resistor batang karbon, resistor jenis ini
bahan bakunya terbuat dari karbon yang dilapisi oleh film yang
fungsinya sebagai isolatif supaya tidak terkena radiasi dari luar. Untuk
menententukan nilai resistor film karbon sangatlah mudah, semua warna
gelang yang terdapat dalam resistor sudah tersedia dalam bentuk tabel
kode warna. Resistor jenis ini mempunyai nilai resistansi yang tinggi
dengan bentuk yang rata-rata kecil. Oleh karena itu sering digunakan
dalam rangkaian unit elektronika. Reting daya yang dimiliki oleh Resistor film karbon adalah 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt, dan 2 Watt.
Contoh gambar Resistor Film Karbon
Gambar tabel kode warna resistor
5. Resistor Film Metal
Resistor film metal hampir memiliki bentuk yang sama dengan resistor
film karbon, meskipun bentuknya hampir mirip namun resistor jenis ini
sangat tahan dengan perubahan temperatur/suhu dan mempunyai daya
resistansi yang lebih tinggi karena memiliki nilai toleransi hingga 1%
dan atau 5%. Resistor film metal sangatlah jauh berbeda dengan resistor jenis fixed resistor
lainnya, resistor ini memiliki daya resistansi yang sangat besar karena
memiliki 5 gelang warna bahkan 6 gelang warna. Resistor film metal
sering dipergunakan sebagai rangkaian yang fungsinya sebagai alat ukur,
karena memiliki ketelitian yang sangat tinggi. Cara menentukan nilai resistor film metal sama dengan cara menghitung nilai resistor film karbon.
Contoh gambar resistro film metal
Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)
Resistor Tidak Tetap ( Variable Resistor) merupakan jenis resistor yang
memiliki nilai resistansi yang berubah-ubah secara langsung yaitu dengan
cara menggeser atau memutar tuas yang ada. Adapun macam-macam jenis
Resistor Tidak Tetap ( Varioble Resistor) adalah sebagai berikut :
1. Potensiometer
Potensiometer merupakan resistor jenis tidak tetap (variable resistor)
yang secara langsung mengalami nilai resistansi yang berubah-ubah
melalui cara diputar atau digeser pada tuas yang telah ada. Resistor
jenis potensiometer di buat dengan menggunakan kawat dan karbon dan
dalam rangkaian unit elektronika paling sering dipergunakan, Saat ini
banyak sekali potensiometer yang dibuat dari karbon yang berbentuk kecil
namun memiliki daya resistansi yang cukup tinggi. Perubahan nilai
resistansi pada potensiometer terbagi menjadi dua yaitu logaritmatik dan
linier. Nah untuk mengetahui apakah poternsiometer merupakan jenis
potensiometer logaritmatik atau potensiometer linier, hal tersebut dapat
kita ketahui dari huruf yang terdapat pada bagian belakang
potensiometer. Jika pada bagian belakang potensiometer terdapat huruf
"A" maka potensiometer tersebut bersifat linier, sedangkan bagian
belakang potensiometer terdapat huruf "B" maka potensiometer tersebut
bersifat logaritmatik.
Contoh beberapa model Potensiometer dengan cara diputar
Contoh beberapa model Potensiometer dengan cara digeser
Simbol potensiometer
2. Trimpot
Resistor jenis Trimpot merupakan resistor dimana nilai resistansinya
dapat berubah, dalam dunia elektronika akrab disebut Trimpotensiometer.
Karakter dan sifat resistor trimpot hampir sama dengan potensiometer,
yang membedakan adalah bentuknya, kalau trimpot relatif kecil sedangkan
potensiometer lebih besar. Perubahan nilai dalam resistro trimpot juga
sama denga potensiometer yaitu linier dan logaritmatik. Adapun cara
mengubah nilai resistro trimpot adalah dengan cara memutar libang tengah
yang terdapat di tengah trimpot dengan menggunakan obeng.
Beberapa contoh gambar dan bentuk resistor jenis trimpot
Beberapa contoh gambar dan bentuk resistor jenis trimpot
Beberapa contoh gambar dan bentuk resistor jenis trimpot
Simbol resistor trimpot
3. NTC dan PTC
NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature
Coefficient) adalah resistor yang dapat berubah nilai resistensinya
apabila terdapat perubahan suhu atau temperatur di area sekeliling
resistor tersebut. Resistor jenis NTC akan mengalami kenaikan nilai
resistensinya apabila suhu atau temperatur disekelilingnya turun,
sedangkan Resistor jenis PTC akan mengalami kenaikan nilai resistensinya
apabila suhu atau temperatur disekelilingnya naik. Resistor NTC dan PTC
sering di gunakan sebagai sensor karena dapat mengukur suhu atau
temperatur disekelilingnya.
Gambar NTC dan PTC
Gambar dan simbol resisto jenis PTC dan NTC
4. LDR (Light Dependent Resistor)
Resistor jenis ini adalah jenis resistor yang nilai resistensinya dapat
mengalami perubahan setelah terjadi perubahan intensitas cahaya di area
sekelilingnya. Hal tersebut dapat terjadi disebabkan adanya intensitas
cahaya yang besar dapat mendorong elektron untuk menembus batas-batas
pada LDR. Dengan demikian nilai resistensi yang terdapat pada LDR akan
naik apabila intensitas cahaya yang diterima sedikit begitu juga
sebaliknya apabila intensitas cahaya yang diteima besar maka nilai
resistensi pada LDR akan turun, resistor jenis ini sering dipergunakan
sebagai sensor cahaya seperti lampu taman dan lampu penerangan jalan.
Gambar resistor jenis LDR
Gambar detail LDR
Simbol resistor jenis LDR
Demikia penjelasan singkat mengenai resistor jenis Variable Resistor
(Resistor tidak tetap), mudah-mudahan bermanfaan bagi kita semua, salam
kompak.